Selasa, 23 Desember 2014

MEKANISME SENDAWA



Nama : Indri Yuliani
Nim : G1D014025
Kelompok 6


MEKANISME SENDAWA
            Banyak orang yang berpendapat bahwa sendawa adalah mendandakan makan atau minum sudah puas. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar, sendawa adalah udara yang keluar dari perut melalui kerongkongan dan mulut. Ketika makanan penuh dengan makanan, gas akan dikeluarkan melalui sendawa yang kadang terjadi saat atau setelah makan dan minum karena biasanya menelan udara dan mengeluarkan sebelum udara masuk ke dalam perut. Esofagus terpajan ke tekanan interpleura subatmosfer akibat aktifitas pernapasan maka dari itu bentuk gradien tekanan antara atmosfer dan esofagus. Kecuali saat menelan, sfingter faringoesofagus menjaga pintu masuk ke esofgus agar selalu tertutup utuk mencegah masuknya udara atau angin alam jumlah besar atau banyak ke dalam esofagus dan lambung sewaktu bernapas dan udara hanya diarahkan ke dalam saluran napas, jika tidak maka saluran cerna akan menerima udara atau angin yang kemudian dikeluarkan melalui mulut dan itu disebut dengan sendawa (Sherwood, 2013). Bersendawa  bisa juga terjadi karena adanya pelepasan gas-gas yang berasal dari saluran pencernaan, terutama kerongkongan dan perut yang akan dikeluarkan melalui mulut. Sendawa juga kadang- kadang yang kita alami itu bunyi dan akan menimbulkan rasa bau. Tetapi tidak perlu khawatir atau cemas bersendawa merupakan hal yang biasa dan wajar karena sendawa merupakan usaha untuk mengeluarkan udara atu gas yang ada didalam lambung karena terperangkap saat kita mengunyah agar menimbulkan kenyamanan. Mekanismenya adalah laring harus selalu tertutup agar cairan maupun makanan yang naik dari lambung tidak masuk ke paru-paru. Saat menelan laring terangkat secara otomatis dan sejalan dengan itu katup kerongkongan atas terbuka sehingga mempermudah gas keluar dari kerongkongan ke tenggorokan. Katup kerongkongan bawah juga terbuka sehingga gas dapat naik dari lambung ke kerongkongan. Saat itu semua terjadi diafragma turun ketika menarik nafas. Terjadi peningkatan tekanan di rongga perut dan penurunan tekanan di rongga dada yang menyebabkan keluarnya udara dari lambung (di rongga perut) ke kerongkongan (di rongga dada). Adapun sendawa bisa terjadi karena mulut terlalu lama membuka maka udara akan masuk kedalam mulut hingga tertelan, sendawa dalam bahasa medis itu disebut eruktrasi, yang artinya cara tubuh seseorang melepaskan sedikit udara yang tertelan ketika seseorang makan dan minum. Selain kekenyangan sendawa juga biasanya terjadi pada orang yang sedang masuk angin dan gangguan pada lambung. Masuk angin terjadi karena udara dingin atau terkena angin yang menyebabkan vasokonstriksi (menciutnya) pembuluh darah pada kulit.

Mekanisme :
                                    Turunnya otot diafragma
                                                                       
                        Menurunkan tekanan abdominal dan menurunkan tekanan didada
                                                                      
                            Perubahan tekanan dapat membuat udara masuk
                                                                                
                                    Dari abdomen di perut             Kerongkongan didada
                                                     
Menutupnya laring, udara dari perut tidak akan masuk keparu-paru
                                                     
Laring akan melemaskan katup esophagus bagian atas, sehingga udara mudah lewat dari       kerongkongan ke tenggorokan.
                                                     
                        Sehingga akan terjadi proses sendawa

Sendawa juga bisa terjadi pada saat kita minum minuman yang berkarbonasi (Canan, 2008). Ketika seseorang minum minuman yang bersoda atau berkarbonasi juga sering kali bersendawa karena pada minuman tersebut banyak mengandung oksigen sehingga menyebabkan oksigen atau udara yang ada pada minuman tersebut masuk ke esofagus dalam jumlah banyak, karena oksigen tidak diperlukan lambung atau gaster maka akan dikeluarkan kembali dari esofagus dan dikeluarkan oleh mulut maka terjadilah sendawa.

Mekanisme Menguap



Nama : Indri Yuliani
Nim   : G1D014025
Kelompok 6


MEKANISME MENGUAP


            Menguap merupakan terjadinya gangguan pada tubuh. Menguap meupakan indikasi adanya gangguan saraf dan tekanan darah rendah yang disebabkan oleh kurangnya darah yang dipompa ke otak sehingga otak kekurangan pasokan oksigen yang mengakibatkan seseorang meguap, kurang kosentrasi dan kelelahan. Menguap adalah sebuah gerakan refleks menarik dan menghembuskan nafas yang terjadi saat seseorang merasa letih dan mengantuk. Sering dikatakan bahwa penyebab menguap adalah kurangnya oksigen yang di paru-paru rendah dan kondisi tubuh lelah serta otak memerlukan oksigen untuk tetap bekerja. Tujuan kita menguap adalah untuk mengikat oksigen lebih banyak. Menguap merupakan refleks dari pacuan darah yang membutuhkan oksigen banyak.
Menguap bisa disebabkan oleh berbagai hal salah satunya ada faktor kepenatan atau jenuh, letih, dan lain-lain. Dan hal tersebut akan mengakibatkan pernapasan lebih dalam dari pada biasanya. Maka tubuh akan membutuhkan oksigen yang lebih banyak.
Hal yang bisa menyebabkan menguap :
1.      Kelaparan.
Ketika tubuh kekurangan asupan glukosa, maka metabolisme otak akan menurun. Otak termasuk organ yang paling banyak menggunakan glukosa dan oksigen. Menurunnya asupan glukosa adalah secara tidak langsung oksigen yang masuk ke otak juga menurun. Kemudian, reaksi selanjutnya adalah adanya rasa lapar dan menyebabkan menguap.

2.      Belajar.
Pada saat otak kita sedang bekerja seperti mahasiswa, pelajar dan orang yang bekerja dengan mengandalkan otak maka akan sering menguap dibandingkan dengan orang yang bekerja denga otot karena metabolisme otak yang tinggi maka membutuhkan asupan glukosa lebih banyak lagi.

3.      Keletihan.
Penggunaan energi yang banyak untuk bekerja otomatis akan membutuhkan oksigen sebagai bahan bakar. Selain membutuhkan oksigen yang banyak hasil oksidasi juga menghasilkan oksidan yang harus dibuang. Jika terjadi penumpukan maka akan mengganggu sirkulasi darah. Menguap juga membuat kita menghasilkan oksigen yang banyak.

4.      Stres atau beban psikologis.
Saat kita mengalami suatu masalah maka kita akan stres dan reaksi pertama manusia mempercepat denyut jantung dan mempercepat pernapasan. Bagi mereka yang sudah terbiasa dengan kondisi ini seperti pemadam kebakaran, para dokter reaksi ini tidak menimbulkan dampak apapun. Tetapi, bagi mereka yang tidak terbiasa maka akan menimbulkan rasa letih dan akan menyebabakan menguap.

5.      Udara Dingin.
Pada suhu udara yang rendah, maka tubuh akan mempertahankan suhu rata-rata tubuhnya (36,5-37,1 derajat celcius) dengan cara membakar lemak agar tubuh tidak kedinginan. Untuk peningkatan proses metabolisme lemak ini adalah dengan membutuhkan oksigen yang lebih banyak dan tambahan asupan makanan. Oleh karena itu kita menjadi cepat menguap, letih dan mengantuk.

6.      Ruangan yang sempit atau ber-AC.
Ketika kita menggunakan AC maka ventilasi atau apapun cenderung ditutup agar udara yang dikeluarkan AC tidak terbuang sia-sia dan dapat dinikmat. Padahal cara ini dapat mengurangi sirkulasi udara, menuurunkan oksigen dan meningkatkan kandungan karbondioksida. Maka, kita sering mengantuk dalam ruangan ber-AC.

Mengapa menguap dapat menular?

Pernahkan anda melihat seseorang  menguap ditengah kerumunan? Biasanya, seseorang disamping atau posisi mana saja maka akan ikut menguap. Orang menyebutnya orang menguap dapat menular, kenapa? Karena pada saat orang menguap maka akan mengaktifkan sebuah area diotak dan akan membuat kita juga menguap. Menguap bisa menular karena ada efek empatetik dalam aktivitas tersebut.


Penyakit yang dihubungkan dengan mengantuk atau menguap :
·         Kurang darah.
·         Tekanan darah rendah.
·         Diabetes.
·         Gangguan gizi.
·         Gangguan paru.


Daftar pustaka ;

Freeman, C & Dennison, G. 2006. I’am The Child. Jakarta : Grasindo.

Prasadja, A. 2009. Ayo Bangun : Bugar Karena Tidur Benar. Jakarta : Mizan.

SENDAWA



Nama : Indri Yuliani
Nim : G1D014025
Kelompok 6


MEKANISME SENDAWA
            Banyak orang yang berpendapat bahwa sendawa adalah mendandakan makan atau minum sudah puas. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar, sendawa adalah udara yang keluar dari perut melalui kerongkongan dan mulut. Ketika makanan penuh dengan makanan, gas akan dikeluarkan melalui sendawa yang kadang terjadi saat atau setelah makan dan minum karena biasanya menelan udara dan mengeluarkan sebelum udara masuk ke dalam perut. Esofagus terpajan ke tekanan interpleura subatmosfer akibat aktifitas pernapasan maka dari itu bentuk gradien tekanan antara atmosfer dan esofagus. Kecuali saat menelan, sfingter faringoesofagus menjaga pintu masuk ke esofgus agar selalu tertutup utuk mencegah masuknya udara atau angin alam jumlah besar atau banyak ke dalam esofagus dan lambung sewaktu bernapas dan udara hanya diarahkan ke dalam saluran napas, jika tidak maka saluran cerna akan menerima udara atau angin yang kemudian dikeluarkan melalui mulut dan itu disebut dengan sendawa (Sherwood, 2013). Bersendawa  bisa juga terjadi karena adanya pelepasan gas-gas yang berasal dari saluran pencernaan, terutama kerongkongan dan perut yang akan dikeluarkan melalui mulut. Sendawa juga kadang- kadang yang kita alami itu bunyi dan akan menimbulkan rasa bau. Tetapi tidak perlu khawatir atau cemas bersendawa merupakan hal yang biasa dan wajar karena sendawa merupakan usaha untuk mengeluarkan udara atu gas yang ada didalam lambung karena terperangkap saat kita mengunyah agar menimbulkan kenyamanan. Mekanismenya adalah laring harus selalu tertutup agar cairan maupun makanan yang naik dari lambung tidak masuk ke paru-paru. Saat menelan laring terangkat secara otomatis dan sejalan dengan itu katup kerongkongan atas terbuka sehingga mempermudah gas keluar dari kerongkongan ke tenggorokan. Katup kerongkongan bawah juga terbuka sehingga gas dapat naik dari lambung ke kerongkongan. Saat itu semua terjadi diafragma turun ketika menarik nafas. Terjadi peningkatan tekanan di rongga perut dan penurunan tekanan di rongga dada yang menyebabkan keluarnya udara dari lambung (di rongga perut) ke kerongkongan (di rongga dada). Adapun sendawa bisa terjadi karena mulut terlalu lama membuka maka udara akan masuk kedalam mulut hingga tertelan, sendawa dalam bahasa medis itu disebut eruktrasi, yang artinya cara tubuh seseorang melepaskan sedikit udara yang tertelan ketika seseorang makan dan minum. Selain kekenyangan sendawa juga biasanya terjadi pada orang yang sedang masuk angin dan gangguan pada lambung. Masuk angin terjadi karena udara dingin atau terkena angin yang menyebabkan vasokonstriksi (menciutnya) pembuluh darah pada kulit.

Mekanisme :
                                    Turunnya otot diafragma
                                                                       
                        Menurunkan tekanan abdominal dan menurunkan tekanan didada
                                                                      
                            Perubahan tekanan dapat membuat udara masuk
                                                                                
                                    Dari abdomen di perut             Kerongkongan didada
                                                     
Menutupnya laring, udara dari perut tidak akan masuk keparu-paru
                                                     
Laring akan melemaskan katup esophagus bagian atas, sehingga udara mudah lewat dari       kerongkongan ke tenggorokan.
                                                     
                        Sehingga akan terjadi proses sendawa

Sendawa juga bisa terjadi pada saat kita minum minuman yang berkarbonasi (Canan, 2008). Ketika seseorang minum minuman yang bersoda atau berkarbonasi juga sering kali bersendawa karena pada minuman tersebut banyak mengandung oksigen sehingga menyebabkan oksigen atau udara yang ada pada minuman tersebut masuk ke esofagus dalam jumlah banyak, karena oksigen tidak diperlukan lambung atau gaster maka akan dikeluarkan kembali dari esofagus dan dikeluarkan oleh mulut maka terjadilah sendawa.

Daftar pustaka :
Canan, Avunduk. 2008. Manual of gastroeterology: diagnosis adn herapy. -4th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams 7 Wilkins.
Sherwood, Lauralle. 2013. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta: EGC.
Mahendra, B. 2010. Tubuh anda cermin kesehatan anda. Depok: Penebar Plus.