Selasa, 23 Desember 2014

Mekanisme Menguap



Nama : Indri Yuliani
Nim   : G1D014025
Kelompok 6


MEKANISME MENGUAP


            Menguap merupakan terjadinya gangguan pada tubuh. Menguap meupakan indikasi adanya gangguan saraf dan tekanan darah rendah yang disebabkan oleh kurangnya darah yang dipompa ke otak sehingga otak kekurangan pasokan oksigen yang mengakibatkan seseorang meguap, kurang kosentrasi dan kelelahan. Menguap adalah sebuah gerakan refleks menarik dan menghembuskan nafas yang terjadi saat seseorang merasa letih dan mengantuk. Sering dikatakan bahwa penyebab menguap adalah kurangnya oksigen yang di paru-paru rendah dan kondisi tubuh lelah serta otak memerlukan oksigen untuk tetap bekerja. Tujuan kita menguap adalah untuk mengikat oksigen lebih banyak. Menguap merupakan refleks dari pacuan darah yang membutuhkan oksigen banyak.
Menguap bisa disebabkan oleh berbagai hal salah satunya ada faktor kepenatan atau jenuh, letih, dan lain-lain. Dan hal tersebut akan mengakibatkan pernapasan lebih dalam dari pada biasanya. Maka tubuh akan membutuhkan oksigen yang lebih banyak.
Hal yang bisa menyebabkan menguap :
1.      Kelaparan.
Ketika tubuh kekurangan asupan glukosa, maka metabolisme otak akan menurun. Otak termasuk organ yang paling banyak menggunakan glukosa dan oksigen. Menurunnya asupan glukosa adalah secara tidak langsung oksigen yang masuk ke otak juga menurun. Kemudian, reaksi selanjutnya adalah adanya rasa lapar dan menyebabkan menguap.

2.      Belajar.
Pada saat otak kita sedang bekerja seperti mahasiswa, pelajar dan orang yang bekerja dengan mengandalkan otak maka akan sering menguap dibandingkan dengan orang yang bekerja denga otot karena metabolisme otak yang tinggi maka membutuhkan asupan glukosa lebih banyak lagi.

3.      Keletihan.
Penggunaan energi yang banyak untuk bekerja otomatis akan membutuhkan oksigen sebagai bahan bakar. Selain membutuhkan oksigen yang banyak hasil oksidasi juga menghasilkan oksidan yang harus dibuang. Jika terjadi penumpukan maka akan mengganggu sirkulasi darah. Menguap juga membuat kita menghasilkan oksigen yang banyak.

4.      Stres atau beban psikologis.
Saat kita mengalami suatu masalah maka kita akan stres dan reaksi pertama manusia mempercepat denyut jantung dan mempercepat pernapasan. Bagi mereka yang sudah terbiasa dengan kondisi ini seperti pemadam kebakaran, para dokter reaksi ini tidak menimbulkan dampak apapun. Tetapi, bagi mereka yang tidak terbiasa maka akan menimbulkan rasa letih dan akan menyebabakan menguap.

5.      Udara Dingin.
Pada suhu udara yang rendah, maka tubuh akan mempertahankan suhu rata-rata tubuhnya (36,5-37,1 derajat celcius) dengan cara membakar lemak agar tubuh tidak kedinginan. Untuk peningkatan proses metabolisme lemak ini adalah dengan membutuhkan oksigen yang lebih banyak dan tambahan asupan makanan. Oleh karena itu kita menjadi cepat menguap, letih dan mengantuk.

6.      Ruangan yang sempit atau ber-AC.
Ketika kita menggunakan AC maka ventilasi atau apapun cenderung ditutup agar udara yang dikeluarkan AC tidak terbuang sia-sia dan dapat dinikmat. Padahal cara ini dapat mengurangi sirkulasi udara, menuurunkan oksigen dan meningkatkan kandungan karbondioksida. Maka, kita sering mengantuk dalam ruangan ber-AC.

Mengapa menguap dapat menular?

Pernahkan anda melihat seseorang  menguap ditengah kerumunan? Biasanya, seseorang disamping atau posisi mana saja maka akan ikut menguap. Orang menyebutnya orang menguap dapat menular, kenapa? Karena pada saat orang menguap maka akan mengaktifkan sebuah area diotak dan akan membuat kita juga menguap. Menguap bisa menular karena ada efek empatetik dalam aktivitas tersebut.


Penyakit yang dihubungkan dengan mengantuk atau menguap :
·         Kurang darah.
·         Tekanan darah rendah.
·         Diabetes.
·         Gangguan gizi.
·         Gangguan paru.


Daftar pustaka ;

Freeman, C & Dennison, G. 2006. I’am The Child. Jakarta : Grasindo.

Prasadja, A. 2009. Ayo Bangun : Bugar Karena Tidur Benar. Jakarta : Mizan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar