Nama : Indri Yuliani
Nim : G1D014025
Kelompok
: 6
MEKANISME TERSEDAK
Setiap makhluk hidup pasti
memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Pencernaan dimulai di oral,
esophagus, gaster, intestisium, colon, dan anus. Pertama makanan masuk ke oral
da dikunyah oleh gigi menjadi potongan kecil dan dibantu oleh kelenjar saliva sehingga
mudah masuk kedalam esophagus dan di dalam mulut ada lidah yang fungsinya untuk
membolak balikan makanan dan membantu untuk menelan. Kemudian masuk kedalam
esofagus, dan didorong masuk ke gaster oleh gerakan peristaltik kemudian di
dalam gaster ada pencernaan mekanik dan kimiawi. Setelah ke gaster kemudian ke
intestisium. Didalam intestisium ada enzim maltase, sukrase dan laktase serta
ada enzim kiriman dari pankreas yang membantu pencernaan dan masuk kedalam
colon kemudian ke rectum dan dikeluarkan oleh anus. Namun, pada saat menelan yang terpenting pernapasan tidak terganggu
karena hanya ada satu katup epiglotis. Pada saat makanan masuk esofagus dan
makanan masuk kesaluran pernapasan maka hal itu disebut tersedak. Menelan
merupakan rangkaian gerakan otot yang sangat terkoordinasi, mulai dari
pergerakan volunter lidah dan dilanjutkan serangkaian refleks dalam faring dan
esophagus. Pada bagian aferen lengkung refleks ini berupa serabut yang terdapat
pada saraf V, IX dan X. Pusat menelan ada di medula obllongata. Dibawah
koordinasi pusat ini, implus-implus berjalan ke luar dengan rafkaian waktu yang
sempurna melalui saraf kranial V, X, dan XII menuju otot-otot lidah, faring,
laring dan esophagus. Tersedak yaitu masuknya benda asing seperti makanan,
minuman dan benda lainnya ke dalam tenggorokan, biasanya paling sering terjadi
pada anak kecil tetapi orang dewasapun terkadang mengalaminya. Ada juga yang
berpendapat tersedak merupakan kesalahan yang sering terjadi pada saat menelan
makanan yaitu katup epiglotis membuka laring dan faring sebagai jalannya
makanan agar makanan menuju ke lambung tertutup, tersedak dapat terjadi akibat
epiglotis yang tidak sempurna menutup laring (Indrawati, 2009).
Mekanisme tersedak yaitu diawali dari
kerongkongan yang sebagai jalan masuknya makanan dan minuman. Saluran ini
berhubungan dengan mulut dan hidung. Agar tidak terjadi salah masuk, maka
diantara kerongkongan dan tenggorokan terdapat sebuah katup (epiglotis) yang
bergerak secara bergantian menutup tenggorokan dan kerongkongan seperti daun
pintu. Saat bernapas, katup menutup kerongkongan agar udara menuju tenggorokan sedangkan
saat menelan makanan, katup menutup tenggorokan agar makanan lewat
kerongkongan.
Tersedak dapat terjadi bila makanan
yang harusnya menuju kerongkongan tetapi masuk ke dalam tenggorokan karena berbagai
sebab seperti bicara, menangis disaat makan. Sebab ketika makan sambil berbicara atau
tertawa pita suara tidak dapat melakukan tugasnya secara sempurna, maka katup
epiglotis bekerja sangat cepat, sehingga mengakibatkan laring tidak tertutup
oleh katup epiglotis secara sempurna dan dapat mengakibatkan makanan masuk ke
laring dan tejadi tersedak. Tersedak ini dapat dihindari dengan tidak makan
sambil berbicara maupun tertawa. Karena pita suara juga berperan pada proses
menelan. Pada saat proses menelan pita suara melakukan tugas yang tidak
berkaitan dengan berbicara. Kontraksi otot-otot laring saling mendekatkan kedua
pita suara satu sama lain sehingga menyebabkan epiglotis tertutup. Bolus juga
akan mendorong suatu lapisan kecil jaringan tulang rawan epiglotis kebelakang
menutupi glotis sebagai proteksi tambahan agar makanan tidak masuk kesaluran
napas. Maka dari itu kita pada saat makan sebaiknya diam untuk menghindari
terjadinya tersedak.
Daftar
Pustaka :
Indirawati,
Ratna. 2009. Physilogy of Tractus
Digestivus. ELS FK UMY.
Sherwood,
Laurale. 2013. Fisilogi Manusia dari Sel
ke Sistem. Jakarta: EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar