Selasa, 23 Desember 2014

TERSEDAK



Nama        : Indri Yuliani
Nim            : G1D014025
Kelompok : 6

MEKANISME TERSEDAK
            Setiap makhluk hidup pasti memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Pencernaan dimulai di oral, esophagus, gaster, intestisium, colon, dan anus. Pertama makanan masuk ke oral da dikunyah oleh gigi menjadi potongan kecil dan dibantu oleh kelenjar saliva sehingga mudah masuk kedalam esophagus dan di dalam mulut ada lidah yang fungsinya untuk membolak balikan makanan dan membantu untuk menelan. Kemudian masuk kedalam esofagus, dan didorong masuk ke gaster oleh gerakan peristaltik kemudian di dalam gaster ada pencernaan mekanik dan kimiawi. Setelah ke gaster kemudian ke intestisium. Didalam intestisium ada enzim maltase, sukrase dan laktase serta ada enzim kiriman dari pankreas yang membantu pencernaan dan masuk kedalam colon kemudian ke rectum dan dikeluarkan oleh anus. Namun, pada saat menelan  yang terpenting pernapasan tidak terganggu karena hanya ada satu katup epiglotis. Pada saat makanan masuk esofagus dan makanan masuk kesaluran pernapasan maka hal itu disebut tersedak. Menelan merupakan rangkaian gerakan otot yang sangat terkoordinasi, mulai dari pergerakan volunter lidah dan dilanjutkan serangkaian refleks dalam faring dan esophagus. Pada bagian aferen lengkung refleks ini berupa serabut yang terdapat pada saraf V, IX dan X. Pusat menelan ada di medula obllongata. Dibawah koordinasi pusat ini, implus-implus berjalan ke luar dengan rafkaian waktu yang sempurna melalui saraf kranial V, X, dan XII menuju otot-otot lidah, faring, laring dan esophagus. Tersedak yaitu masuknya benda asing seperti makanan, minuman dan benda lainnya ke dalam tenggorokan, biasanya paling sering terjadi pada anak kecil tetapi orang dewasapun terkadang mengalaminya. Ada juga yang berpendapat tersedak merupakan kesalahan yang sering terjadi pada saat menelan makanan yaitu katup epiglotis membuka laring dan faring sebagai jalannya makanan agar makanan menuju ke lambung tertutup, tersedak dapat terjadi akibat epiglotis yang tidak sempurna menutup laring (Indrawati, 2009).
  Mekanisme tersedak yaitu diawali dari kerongkongan yang sebagai jalan masuknya makanan dan minuman. Saluran ini berhubungan dengan mulut dan hidung. Agar tidak terjadi salah masuk, maka diantara kerongkongan dan tenggorokan terdapat sebuah katup (epiglotis) yang bergerak secara bergantian menutup tenggorokan dan kerongkongan seperti daun pintu. Saat bernapas, katup menutup kerongkongan agar udara menuju tenggorokan sedangkan saat menelan makanan, katup menutup tenggorokan agar makanan lewat kerongkongan.
            Tersedak dapat terjadi bila makanan yang harusnya menuju kerongkongan tetapi masuk ke dalam tenggorokan karena berbagai sebab seperti bicara, menangis disaat makan.  Sebab ketika makan sambil berbicara atau tertawa pita suara tidak dapat melakukan tugasnya secara sempurna, maka katup epiglotis bekerja sangat cepat, sehingga mengakibatkan laring tidak tertutup oleh katup epiglotis secara sempurna dan dapat mengakibatkan makanan masuk ke laring dan tejadi tersedak. Tersedak ini dapat dihindari dengan tidak makan sambil berbicara maupun tertawa. Karena pita suara juga berperan pada proses menelan. Pada saat proses menelan pita suara melakukan tugas yang tidak berkaitan dengan berbicara. Kontraksi otot-otot laring saling mendekatkan kedua pita suara satu sama lain sehingga menyebabkan epiglotis tertutup. Bolus juga akan mendorong suatu lapisan kecil jaringan tulang rawan epiglotis kebelakang menutupi glotis sebagai proteksi tambahan agar makanan tidak masuk kesaluran napas. Maka dari itu kita pada saat makan sebaiknya diam untuk menghindari terjadinya tersedak.
Daftar Pustaka :
Indirawati, Ratna. 2009. Physilogy of Tractus Digestivus. ELS FK UMY.
Sherwood, Laurale. 2013. Fisilogi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar